Selasa, 30 April 2019

Op - Amp

Op-Amp (oprational Amplifier) biasanya dalam bentuk IC Op-amp atau penguat oprasional merupakan sebuah komponen untuk menguatkan sinyal dalam meneliti terkadang kita mendapatkan sinyal data yang kecil yang mengakibatkan kita susah menganalisa sinyal data tersebut. dengan penguat oprasional ini kita menguatkan sinyal tersebut untuk lebih dapat mudah dianalisa

pin
1.offset null
2.inverting input
3.non inverting input
4.vcc - (input voltage negatif)
 5.offset null
 6.output
 7.vcc +(input voltage positif)
 8.nc

op-amp dilambang kan dengan lambang seperti segitiga di atas padahal di dalam rangkaian IC itu terdapat rangkaian yang lumayan rumit seperti gambar dibawah ini monggo kalo mau memahami doi lebih dalam
Penjelasan VCC+ VCC- 
Karena Op-amp ini merupakan komponen aktif maka diperlukan voltase untuk membuat IC ini bekerja itulah yang disebut komponen aktif 

Vcc disini merupakan tegangan untuk mengaktifkan komponen op-amp ini Vcc yang dibutuhkan tergantung spek dari IC Op-Amp nya.K

Kita disini menggunakan IC 741 dimana minimal Vcc 5+ dan 5- dan Max sekitar 20+ dan 20- 

Maksut Vcc + dan Vcc- agan memasukan voltase positif 5V pada kaki 7 dan negatif 5V pada kaki 4 baru IC ini akan bekerja (power supply simetric) jika agan memasukan poistif 5v pada kaki 7 dan memberi ground pada kaki 4 IC tidak dapat bekerja (batre biasa) 


 Op-Amp dibagi menjadi 2 yaitu penguat inverting dan non inverting
Tegangan Kerja Op -Amp

Penguatan akan dipotong apa bila melewati tegangan kerja op-amp.
Tegangan kerja op-amp itu sendiri adalah besar VCC itu sendiri contoh Vcc+ 5V Vcc- 5V maka tegangan kerja MAX 10V jika penguatan melewati 10 volt maka akan dipotong misal input 1 volt dikuatkan 20x dengan tegangan kerja op-amp 10 volt maka output akan keluar hanya 10 V dan gambar yang dihasilkan seperti ini lihat yang dikotak merah itu hasil sinyal yang dipotong karna melewati tegangan kerja


Rabu, 07 Maret 2012

Mountain bike

History A cross country mountain bike race. Main article: History of the mountain bike and mountain biking The history of the mountain bike includes contributions from cyclo-cross in Europe and the Roughstuff Fellowship[1] in the UK. The name "mountain bike" first appeared in print in 1966 as "mountain bicycle". The mountain bike was a modified heavy cruiser bicycle used for freewheeling down mountain trails. The sport became popular in the 1970s in Marin county, California, USA. The 2007 documentary film, Klunkerz: A Film About Mountain Bikes, looks at this period of off-road cycling in detail. However, it was not until the late 1970s and early 1980s that road bicycle companies started to manufacture mountain bicycles using high-tech lightweight materials, such as M4 aluminium, although in recent years, titanium, hydroformed aluminium, and carbon fiber frames have become more common but can be very expensive. The first mass production mountain bike was the Specialized Stumpjumper, first produced in 1981.[2] Throughout the 1990s and 2000s, mountain biking moved from a little-known sport to a mainstream activity complete with an international racing circuit and a world championship. Designs Mountain bikes can be classified into four categories based on suspension: Fully rigid: A frame with a rigid fork and fixed rear, no suspension. Hardtail: A frame with a front suspension fork and no rear suspension. Soft tail: A frame with small amount of rear suspension, activated by flex of the frame instead of pivots. Dual or full suspension: A front suspension fork and rear suspension with a rear shock and linkage that allow the rear wheel to move on pivots.